Tekun dan Berani Merespon Panggilan Tuhan

eringat saat masa Sekolah Minggu (SM), seringkali Guru Sekolah Minggu (GSM) mengajukan pertanyaan sebelum SM dimulai. Saat GSM mengajukan pertanyaan, sebagian akan mengajak Anak Sekolah Minggu (ASM) untuk maju ke depan dan menjawab pertanyaan. Pada saat menjawab pertanyaan itulah ASM akan diuji keberaniannya, apakah dia berani? Setelah keberanian, apakah ASM tersebut tekun belajar sehingga bisa menjawab pertanyaan dengan baik? Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan maju ke depan itulah yang dipakai GSM untuk mengasah ketekunan dan keberanian ASM.

Bagaimanakah dengan kita sebagai anggota jemaat yang lebih dewasa? Apakah kita juga belajar dan menghidupi ketekunan dan keberanian dalam merespon panggilan Tuhan?

Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia. Namun Roh Kudus menghendaki agar mereka tidak memberitakan Injil di Asia. Mereka yang tiba di Misia (Turki: Misya, daerah kecil di Anatolia/Asia Kecil) mencoba masuk ke daerah Bitinia, namun Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Akhirnya mereka melintasi Misia dan sampai d Troas. Sesampainya di Troas, Paulus mendapat penglihatan agar dia menyeberang ke Makedonia, maka diapun pergi ke Makedonia (Kisah Para Rasul 16:6-10). Baik Paulus maupun Silas taat pada tuntunan Roh Kudus. Mereka tidak hanya berani memasuki daerah-daerah untuk mengabarkan Injil, namun dengan tekun mereka mendengarkan tuntunan Roh Kudus.

Bagaimanakah dengan kita? Apakah kita juga memiliki keberanian dan ketekunan dalam menjalani kehidupan kita? apakah kita bersedia mendengarkan tuntunan Roh Kudus sebelum kita memutuskan sesuatu? Apakah kita berani menjalani jalan-jalan dan rute-rute kehidupan sesuai dengan yang Allah kehendaki? Apakah kita berani untuk tidak mengikuti kehendak kita sendiri dan terus hidup sesuai dengan kehendak Allah?

Kiranya Tuhan menyertai kita agar senantiasa berani dan tekun dalam merespon panggilan Allah dalam kehidupan kita.