Dipimpin Oleh Roh

Gѐlѐm enak’e thok adalah sebuah kalimat berbahasa Jawa yang berarti ‘hanya mau enaknya saja’. Ungkapan ini biasanya dikatakan bagi seorang yang tidak mau berjerih payah dalam mengupayakan sesuatu namun hanya mau menikmati hasilnya saja. Nampaknya gaya hidup semacam ini juga tak jarang terjadi dalam kehidupan beriman kita.
Sebagai anak di dalam Keluarga Allah, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya: orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus (Roma 8:17). Namun, untuk bisa menerima ‘waris’ itu kita harus turut menderita bersama-samga dengan Dia (Kristus), supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Persoalan yang seringkali muncul sehingga kita tidak bisa menerima ‘waris’ bersama dengan Kristus adalah karena kita hanya mau menerima ‘warisnya’ saja, namun tidak bersedia hidup menderita bersama dengan Kristus.
Hidup percaya kepada Kristus berarti kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Kristus lakukan, bahkan kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu (Yohanes 14:12). Lalu, bagaimana kita bisa menghidupi kehidupan kita sebagai orang percaya?
Pada hari ini kita bersama merayakan hari Turunnya Roh Kudus ke dalam diri umat manusia. Kita mengimani bahwa dalam diri kita ada Roh Allah yang tidak sekedar ‘berdiam’ namun juga ‘berkarya’. Dengan beriman demikian, maka kita meyakini bahwa kita bisa berkarya bukanlah karena kekuatan kita sendiri. Karena kuasa Roh Kudus itulah kita bisa berkarya melakukan segala yang dilakukan Kristus, bahkan menempuh penderitaan yang dialamiNya. Bersediakah kita menderita bersama-Nya?