Belajar Mendengar Nya, Se belum Melayani Nya

Dalam hidup sosial masyarakat Yahudi, menjamu tamu itu merupakan hal yang dianggap utama. Oleh karena itu kita bisa mengerti maksud tindakan yang dilakukan oleh Abraham dalam kitab Kejadian dan Marta dalam Injil Lukas. Keduanya menjamu tamu mereka dengan baik, namun terdapat dua hal yang berbeda.

Abraham, sebelum menjamu ‘tamu’ nya dengan terlebih dahulu meminta ijin dan mendengarkan apa yang dikehendaki oleh 'tamunya’. Setelah tamunya mengatakan ‘perbuatlah seperti yang kaukatakan itu’, barulah Abraham melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Hal tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Marta, tanpa ada penjelasan apapun Marta langsung menyibukkan diri untuk melayani dan memberikan jamuan untuk Tuhan Yesus.

Secara maksud, keduanya memiliki maksud yang baik, ingin menjamu tamu dengan apa yang dimiliki dan apa yang bisa dilakukan. Namun secara etika, apa yang dilakukan oleh Abraham lebih tepat. Apalagi Marta kemudian menyalahkan saudaranya dan juga Tuhan Yesus.

Marta menganggap Maria ‘malas’ karena tidak membantunya. Marta juga menganggap Tuhan Yesus tidak peduli/tega karena telah membiarkannya bekerja sendiri sedangkan Maria hanya duduk mendengarkan-Nya. Sikap Marta ini tentu bukanlah sikap yang tepat. Marta telah memilih untuk melayani (meskipun dia tidak pernah bertanya apakah yang benar-benar dikehendaki oleh Tuhan Yesus), sedangkan Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan Yesus.
Pelajaran:
1. Apakah motivasi kita dalam melayani Tuhan?
2. Apakah kita telah bertanya kepadaNya tentang pelayanan apa yang hendak kita lakukan bagiNya?

Selamat bergumul dalam pelayanan, dengarkan Dia, lakukan kehendak-Nya.