Kesatuan Cinta Allah

Tentu kita tidak sulit untuk menemukan foto lucu dan eloknya seekor belalang yang sedang bertengger di sebuah ranting atau dedaunan. Namun bagaimana dengan jutaan belalang seperti yang mendatangi Kenya pada tahun 2019 yang lalu? Datangnya jutaan ekor belalang memakan segala yang mereka punya dan kira-kira membutuhkan 70 juta dolar Amerika. Seekor belalang tidak jadi masalah, namun jutaan ekor belalang akan bisa meruntuhkan sebuah negara.

Kekuatan dalam sebuah persatuan bukanlah isapan jempol semata. Kekuatan ini juga disadari oleh Tuhan Yesus yang termuat jelas di dalam Injil Yohanes tentang ‘doa Yesus yang terakhir’. Doa ini ditujukan bagi para murid-Nya. Menunjukkan sebuah keinginan-Nya yang mendalam agar seluruh umat-Nya yang percaya, dahulu maupun sekarang, tahu bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. Kesatuan Bapa dan Anak adalah juga terkait dengan kesatuan Anak dan umat-Nya.

Tuhan Yesus berdoa agar para murid memahami kesatuan Bapa dan Anak dan juga mereka paham antara kesatuan Anak dan murid. Dengan pemahaman itu para murid tidak perlu khawatir kendati mereka tidak lagi bersama Tuhan Yesus. Mereka tidak perlu khawatir karena Bapa juga ada terus untuk melindungi murid, karena Bapa yang mengasihi Anak juga mengasihi murid-murid.

Ada begitu banyak ancaman iblis dan ajaran palsu, namun para murid tidak perlu risau karena Bapa senantiasa memimpin agar mereka tidak tersesat. Tuhan Yesus juga tidak meminta supaya Bapa mengambil para murid dari dalam dunia, tetapi meminta agar para murid mendapatkan perlindungan dari pada yang jahat. Kesatuan Bapa dan Anak, Anak dan umat, umat dan Bapa adalah kesatuan yang akan terus menguatkan para murid dalam menghadapi dan hidup dalam dunia. Jika kesatuan belalang bisa meruntuhkan sebuah negara, kesatuan umat yang percaya dan Bapa pasti akan bisa menggetarkan dunia. Syukur kepada Allah kita ada di dalam kesatuan cinta Kasih Allah.