Iman dan Tindakan

Memiliki pengalaman dan usia yang banyak belum tentu membuat seseorang akan hidup lebih bijaksana dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit pengalaman atau usianya lebih muda. Ada pandangan yang beranggapan dengan banyaknya pengalaman hidup yang telah dilalui (banyak makan asam garam kehidupan) maka dia sudah bisa dikategorikan sebagai ‘sesepuh’ atau orang yang dituakan. Di dalam budaya jawa, ‘sesepuh’ adalah orang yang dituakan karena memiliki kebijaksanaan melebihi orang lain.

Iman tumbuh dari pengenalan akan Kristus. Pengenalan yang terus menerus pada Kristus yang kemudian semakin hari, semakin membuatnya semakin serupa dengan Kristus. Idealnya semakin banyak usia maka pengalaman imannya juga semakin banyak, namun tidak demikian.

Orang yang beriman adalah yang selalu mengarahkan pandangannya dan mempercayakan dirinya kepada Allah. Dia tidak akan takut terancam meskipun harus menolong di tempat sepi (ingat kisah orang Samaria yang baik hati), ataupun tidak takut rugi jika harus membantu atau berbuat baik pada orang yang tidak mampu membalas kebaikan2 darinya(ingat seorang janda di Sarfat), atau juga tidak takut menjadi kekurangan meskipun harus memberikan semua yang dimiliki (ingat kisah seorang anak yang memberi 5 roti dan 2 ikan). Oleh karena itu jika orang beriman sebesar biji sesawi saja, maka dia bisa memindahkan gunung. Dia bisa memindahkan gunung bukan karena kemampuannya, tapi karena dia percaya sungguh-sungguh bahwa Kuasa Tuhan bisa terjadi.

Pada kenyataannya sulit mempraktikkan ajaran Kristus. Tuhan mengajarkan untuk turun ke dunia untuk melayani mahluk hina (manusia), namun manusia justru ingin naik tahta di dilayani. Tuhan mengampuni manusia yang berdosa, namun manusia justru memperkarakan saudaranya yang berdosa padanya. Tuhan ingin kita menghormati sesama manusia bukan untuk dihormati (Lukas 17:7-9)

Usia boleh sepuh (tua) dan pengalaman hidup boleh banyak, tapi tidak cukup sampai di situ. Tuhan ingin kita mempraktikkan pengalaman-pengalaman iman kita bersamaNya. Tuhan ingin melihat kita semakin hari semakin menjadi berkat bagi sesama seperti Dia.