Tuhan, Aku Ingin Mengikuti Engkau

Membaca bacaan Injil pada hari ini tentu tidak bisa dilakukan hanya dengan sepintas lalu dan sekelebat saja. Ada hal-hal yang tersembunyi yang ingin Tuhan Yesus sampaikan melalui perkataan-perkataan-Nya.
1. Keutamaan
Setiap manusia memiliki sesuatu yang digenggam / diutamakan dalam hidupnya, sehingga dia akan berkata; yang lain boleh tidak aku punya, tapi yang satu ini harus aku miliki. Lalu, apakah yang menjadi keutamaan dalam hidup kita? Harta benda, keluarga, pekerjaan, hobi, pelayanan, atau Tuhan?
Perkataan Tuhan Yesus ini mengajarkan kepada kita untuk membuat keutamaan/prioritas. Tuhan Yesus menunjukkan satu kunci yang harus dimiliki oleh manusia, mengikuti Dia dan melakukan kehendak-Nya.
Hal itu adalah keutamaan bagi seorang kristiani. Tuhan Yesus tahu betul bahwa ada banyak manusia yang demi mendapatkan keutamaan (harta, keluarga, pekerjaan, hobi, pelayanan) maka mereka akan melakukan sesuatu dengan begitu kerasnya. Oleh karena itu, manusia harus memiliki keutamaan yang kekal, bukan yang sia-sia. Mengutamakan Kristus adalah harus menjadi prioritas hidup kita.
2. Hidup Lurus
Seorang ayah yang sayang kepada anaknya tidak akan menganggap 1 atau 2 jam perjalanan ke tempat kerja sebagai beban. Seorang suami yang sayang kepada istri tidak akan membentak istri meskipun sedang lelah pekerjaan kantor. Seorang istri yang sayang suaminya akan membuatkan teh hangat saat suaminya pulang, meskipun dia juga lelah membereskan rumah dan merawat anak. Seorang anak yang sayang orang tuanya akan belajar dengan maksimal karena tahu orang tuanya tak mudah mencari biaya sekolah baginya. Seorang Kristiani yang sayang kepada Allah hatinya tidak akan terikat oleh hal-hal di dunia ini.
Rasa sayang, cinta, kita kepada Allah membuat kita akan terus mendengarkan Firman-Nya dan melakukan kehendak-Nya meskipun kondisi hidupnya tidak baik-baik saja. Dia akan hidup lurus meskipun keadaannya memaksanya untuk hidup berbelok.
Tuhan, aku ingin mengikut Engkau, berarti kita siap menjadikan Tuhan sebagai keutamaan dan juga hidup dengan lurus. Tuhan menjadi yang paling diantara yang lain. Setelah itu, kita akan terus mendengarkan firman – Nya dan melakukannya dalam setiap langkah hidup kita, bahkan ketika hari-hari itu berat dan penuh dengan pergumulan.