Menyemai Kepedulian, Memupuk Keadilan

Di halaman GKI Karawaci kini ada begitu banyak pot dan tanaman hias. Tentunya itu semua tidak terjadi instan. Anggota-anggota jemaat dan simpatisan ada yang menyemainya di rumah dan kemudian merawat dan memupuk hingga akhirnya besar dan dibawa ke gereja. Untuk bisa terus tumbuh dengan baik dan subur, tentu dibutuhkan tangan yang peduli untuk terus merawatnya, menyemainya, dan memupuknya.

Hal yang sama juga dengan kepedulian dan keadilan dalam diri. Keduanya bukanlah hal yang begitu saja bisa tumbuh dalam diri kita. Untuk memiliki kepedulian dan keadilan dibutuhkan perjuangan yang tidak sebentar, namun justru terus-menerus. Untuk bisa membuatnya terus hidup juga dibutuhkan ‘tangan-tangan’ yang merawat.

Kesaksian Musa dan para nabi di dalam Alkitab adalah cara Tuhan untuk menumbuhkan kepedulian dan keadilan dalam hidup manusia. Dengan membacanya, merenungkannya, dan melakukannya siang dan malam, maka kita akan memiliki kepedulian dan keadilan yang subur. Dengan bertumbuh suburnya kepedulian dan keadilan dalam diri kita, maka kita tidak perlu risau, sesulit apapaun kondisi hidup kita, kita akan terus mempraktikkan kepedulian dan keadilan itu.

Kepedulian dan keadilan yang tersemai dan terpupuk oleh Firman Allah dari hari ke hari akan membuat kita bisa berlaku adil dan peduli tanpa ragu-ragu. Kita melakukannya karena kita yakin bahwa Tuhan akan menjaga kita, dan Tuhan memperhatikan, serta menolong kita.