Belas Kasih Allah

Memahami belas kasih Allah tentu bukan perkara yang mudah dan sederhana. Allah bertindak selalu dengan makna yang penting untuk kita pelajari bersama. Sebagai contoh adalah bagaimana Dia justru datang ke rumah Matius si pemungut cukai. Matius bukanlah ‘orang baik-baik’ di tengah masyarakatnya. Matius dipandang rendah karena profesinya. Orang-orang menjauhinya karena menganggapnya ‘antek penjajah’ Roma. Namun justru Tuhan Yesus singgah ke rumah dan makan bersama Matius.

Lalu pesan yang diberikan Tuhan Yesus adalah, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit’ (Matius 9:12). Kedatangan Tuhan Yesus ke rumah Matius dan bagaimana Dia tidak menolak Matius adalah sebuah gambaran bahwa Allah juga tidak menolak manusia yang berdosa. Namun Allah menolak dosa. Allah mengasihi manusia kendati manusia tak ada yang terlepas dari dosa. Tuhan Yesus mengasihi Matius yang penuh ‘luka’ karena penolakan orang-orang di sekitarnya.

Lalu bagaimana kita memahami perbuatan ajaib Tuhan Yesus yang lainnya? Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan hati Matius yang terluka. Namun Tuhan Yesus juga bersedia membagikan kuasa-Nya bagi seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. Dia tidak menghalangi kuasa-Nya untuk menyembuhkan seorang perempuan yang beriman kepada-Nya. Tuhan Yesus juga akhirnya membangkitkan anak seorang kepala rumah ibadat dari kematian.

Belas kasih Allah diberikan kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Kendati dunia ini menolak, namun ketika Tuhan sudah berkehendak, tidak ada satupun hal di dunia ini yang mampu menghentikan-Nya.