Gandum Yang Tumbuh di Tengah Lalang

Lalang memiliki nama latin Lolium temeulentum dikenal juga dengan nama poison darnel. batang tanaman ini bisa tumbuh mencapai tinggi 1 meter. Lalang biasa tumbuh di zona yang sama dengan gandum dan dianggap juga sebagai tumbuhan liar. Karena kemiripan antara lalang dan gandum, maka lalang disebut juga sebagai ‘gandum palsu’ (ing.false wheat). Mereka akan sangat mirip sampai akhirnya mereka berbuah. Dari buahnyalah kemudian lalang bisa dibedakan dengan gandum. Inilah mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa lalang tidak boleh dicabut sampai musim panen tiba.

Dalam kehidupan kadangkala kita merasakan kegelisahan atas ketidakpastian yang terjadi. Ketidakpastian tersebut termasuk juga menyangkut tentang ’siapa sebenarnya yang adalah murid Kristus dan yang adalah murid Kristus palsu). Manusia menjadi gelisah karena sering kali tidak bisa membedakan keaslian antara yang asli dan yang palsu. Namun demikian, Tuhan Yesus memiliki jawaban untuk kegelisahan manusia.

Manusia tidak perlu gelisah (ingin mencabut lalang dari antara gandum) dalam kehidupan. Sebagai tanaman gandum, tetaplah tumbuh dengan sekuat tenaga melawan himpitan lalang-lalang kehidupan. Kepada jemaat di Roma, Paulus mengatakan di dalam Roma 8:18, ”Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Kendati lalang tidak bisa dibedakan, namun pada waktunya nanti (saat musim berbuah tiba) lalang akan bisa dibabat dan dibakar.

Hidup kita di tengah ’lalang-lalang’ mungkin akan terus mengalami penderitaan dan tekanan. Namun demikian penderitaan tidak akan sebanding dengan kemuliaan yang akan diterima kelak. Jadi akankah kita terus mau bertahan di dalam penderitaan dan terus tumbuh hingga berbuah?.