Menebar Damai Di Tengah Kontestasi

Kontestasi politik semakin memanas. Pihak-pihak yang berseberangan kian hari kian giat mencari kelemahan lawan. Panasnya suhu politik tidak hanya dirasakan di jajaran para pemimpin, namun juga hingga pada aras bawah, rakyat jelata. Namun demikian, orang kristen tidak boleh tinggal diam apalagi cuek dengan keadaan. Orang kristen diundang untuk turut serta dalam menciptakan damai.
Sebagai orang kristen, kita diundang untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Namun demikian orang kristen tidak boleh terlarut dalam panasnya kontestasi yang terjadi. Undangan membawa damai ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik sehingga seluruh rakyat tetap bisa menikmati semaraknya pesta demokrasi dengan tetap menjunjung tinggi damai antar semua golongan.
Damai bisa diwujudkan mulai dari ’empat mata’. Orang kristen diundang untuk bisa berdamai dengan tetangga/rekan kerja/dan orang-orang yang ditemui meski berbeda keyakinan dan pilihan politik. Damai bisa diwujudkan melalui kesediaan diri untuk saling menerima dan saling menghargai pilihan. Selain itu, damai juga bisa diserukan melalui media-media sosial. Orang kristen diundang untuk tidak turut menyebarkan/broadcast hal-hal yang berbau kebencian.
Dalam menebarkan damai yang dilakukan secara kolektif bersama umat kristen yang lain, tentu Allah tidak akan tinggal diam. Dia akan menolong kita untuk bisa mewujudkan damai karena di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, di situ Ia akan ada di tengah-tengah mereka (Matius 8:20).