Duta Keadilan dan Kebenaran

Setiap orang mendambakan kehidupan yang benar dan dipenuhi keadilan. Namun pada kenyataannya tidak semua orang bersedia mewujudkannya. Mengapa? Karena mewujudkan kebenaran dan keadilan bukan perkara yang instan dan mudah. Keadilan dan kebenaran harus diwujudkan sejak dini dan itu harus berangkat dengan ketulusan hati.

”Nyanyian tentang kebun anggur” dipakai oleh nabi Yesaya untuk mengajarkan tentang Allah yang memiliki pengharapan. Allah (Sang Pemilik kebun anggur) berharap kepada kaum Israel/orang Yehuda (kebun anggur milikNya) agar mereka hidup dalam kebenaran dan keadilan. Kebenaran dan keadilan adalah hasil (buah) yang diharap- harapkan oleh Allah.

Pengharapan akan kebun anggur yang berbuah baik nampaknya jauh panggang dari api. Allah justru mendapati kebun anggur milikNya berbuah asam. Kebun anggur milik-Nya tidak menghasilkan keadilan dan kebenaran, justru menciptakan keonaran.

Kita adalah juga umat-Nya, kebun anggur kesayangan-Nya. Apakah kita sudah menghasilkan buah yang baik, ataukah justru buah yang asam? Kita bisa mulai memeriksa dari kehidupan kita pribadi di tengah keluarga. Apakah keadilan dan kebenaran di dalam keluarga kita sudah terwujud? Kita bisa mewujudkan kebenaran dan keadilan dengan membiasakannya hari lepas hari, mulai dari hal yang paling sederhana. Dengan kita mau membiasakannya, maka tidak akan sulit juga bagi kita untuk mewujudkannya dalam hidup hari lepas hari sebagai ’duta keadilan dan kebenaran’.